Pengaruh Globalisasi Terhadap Peran Pendidikan Indonesia dalam Peningkatan Kesadaran Atas Hak-Hak Manusia Khususnya Gender
Pengaruh
Globalisasi Terhadap Peran Pendidikan Indonesia dalam
Peningkatan Kesadaran
Atas Hak-Hak Manusia Khususnya Gender
Arus
globalisasi yang sudah terjadi sejak abad ke 20, memaksa setiap negara
khususnya Indonesia untuk menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap
berbagai aspek kehidupan bangsa. Menurut Princenton N. Lyman, Globalisasi
adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan
antara negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.. Berdasarkan
sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elekrronik dan
disintegrasi negara-negara komunis. Kata “globalisasi” dari kata global yang
berarti universal atau ruang lingkupnya mendunia. Globalisasi pada
dasarnya merupakan proses yang ditimbulkan dari suatu kegiatan yang dampaknya
berkelanjutan melampaui batas kebangsaan dan kenegaraan.
Hamijoyo
dalam Mimbar (1990) menjelaskan cirri-ciri globalisasi, antara lain :
1. Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi,
kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan
organisasi dan manajemen yang tangguh.
2.
Globalisasi telah melampaui batas tradisional
geopolitik. Batas tersebut harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi,
social politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit
dipertemukan.
3.
Adanya ketergantungan antar negara.
4. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi.
Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan
metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi (melalui literature, kontak
antar pakar dan mahasiswa).
Kebudayaan sendiri dapat diartikan
hasil dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat yang menyangkut pandangan
terhadap berbagai hal. Globalisasi dalam bidang kebudayaan berkembang secara pesat,
hal ini ditandai dengan adanya kemampuan akses infomasi secara cepat. Hal ini
justru akan menjadi masalah penting dalam globalisasi, pada kenyataannya ilmu
pengetahuan dan teknologi sekarang ini dikuasai atau didominasi oleh
negara-negara maju, bukan negara berkembang. Ini akan memicu kekhawatiran
tersendiri bagi negara berkembang, yaitu kekhawatiran tertinggal dari negara
maju baik dari segi sosial, ekonomi, dan budaya. Globalisasi sebagai sebuah
proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga mengubah dunia secara mendasar.
Pendidikan sebagai bagian dari
kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Pengaruh perkembangan
teknologi turut mengiringi perkembangan pendidikan itu sendiri. Saat ini
pemanfaatan teknologi tidak hanya terbatas untuk industri atau kepentingan
bisnis saja, namun juga pendidikan. Misalnya adalah peran internet yang dapat
digunakan sebagai bahan pengumpul informasi belajar bagi siswa. Sehingga sumber
belajar tidak hanya diperoleh dari buku atau guru, namun sumber belajar dapat
diperoleh dari berbagai belahan dunia. Selain itu penggunaan multimedia
portable seperti laptop semakin sering dijumpai dalam praktik penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa IPTEK dapat
menunjang terselenggaranya pendidikan terutamanya di Indonesia agar lebih
berkualitas dan berkembang. Dari sinilah menunjukkan bahwa pendidikan merupakan
agenda kebangsaan yang sangat penting dan tidak dapat ditunda-tunda lagi untuk
dikembangkan seoptimal mungkin. Tentunya agar hal tersebut dapat dicapai
dibutuhkan kerja sama dari semua elemen pendidikan yang diimbangi oleh sumber
daya manusia yang mumpuni di bidangnya, agar pada pelaksanaannya dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Globalisasi dalam
pendidikan akan menciptakan manusia yang profesional dan berstandar internasional
dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah pendidik, baik itu
laki – laki ataupun perempuan. Apabila pendidikan dilakukan dilaksanakan secara
berkualitas dan mengikuti perkembangan arus globalisasi maka akan menghasilkan
lulusan yang siap kerja seuai dengan keahliannya, termasuk dihasilkannya tenaga
pendidik yang profesional dan berstandar internasional. Hal ini tentunya akan
membawa perkembangan positif bagi peserta didik yang diajarnya kelak, yaitu
dihasilkannya lulusan yang berkualitas.
Dan di zaman globalisasi ini tidak hanya terbuka
bagi kaum pria, kaum wanita pun dapat berkarya asalkan memiliki keahlian
dibidang pendidikan dan dapat menjadi guru yang profesional dan berstandar
internasional.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment