ART IS MY LIFE

Selamat Datang di blog Fifi Neko Kawaii ^^

Public School dan Konsep Deschooling Society

No comments


Public School dan Konsep Deschooling Society
Image result for deschooling society
Awal abad 19, sekitar tahun 1800-an, disitulah pertama kali muncul era revolusi industri, di era tersebut pula muncul sebuah wujud “sekolah umum”, di belahan bumi Eropa dan Amerika. Tepat pada era tersebut pula muncul teori belajar behaviorisme dilanjutkan dengan teori belajar dan pembelajaran yang lainnya. Tidak dipungkiri bahwa Revolusi industri telah menyebabkan banyak perubahan, baik dalam hal positif atau dalam hal negatif; dalam tatanan sosial, politik, budaya, agama, seni, termasuk pendidikan.Pada perkembangannya, sekolah umum tidak dapat lepas dari kepentingan industri, sekolah umum ada untuk tatanan kehidupan industri, bukan untuk kepentingan kehidupan manusia yang utuh. dengan hadirnya sekolah umum, tujuan belajar menjadi semakin sempit sehingga hanya menjadikan kita sebagai orang yang mampu menjadi pekerja setelah lulus. Semakin sadarnya manusia Amerika akan pentingnya kemampuan berliterasi, maka pada akhir tahun 1800-an, para reformis menuntut adanya sekolah umum (Public School), untuk menyelenggarakan pendidikan dasar bagi anak-anaknya, saat itu kebutuhannya hanya meliputi “membaca, menulis, dan berhitung”. Hal tersebut tidak lepas dari lingkungan industri yang diketahui membutuhkan angkatan kerja yang lebih ‘melek literasi’.
Semakin menjamurnya persekolahan di mana-mana sebagai bukti bahwa sekolah kini dianggap sebagai jalan hidup bagi manusia modern. Mereka yang tidak sekolah berarti mereka terbelakang. Padahal memperoleh ilmu pengetahuan tidak mesti melalui sekolah. Sehingga tidak heran jika model pendidikan seperti ini menuai kritikan dari Ivan Illich. Illich mencoba membebaskan masyarakat dari anggapannya tentang sekolah sebagai sarana satu-satunya untuk memperoleh pendidikan. Ilmu pengetahuan bagi Illich, tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah, akan tetapi dapat diperoleh dari luar sekolah seperti lingkungan sekitar dan alam. Pada akhirnya, seorang siswa hanya bisa menuruti apa yang telah dijajakan oleh sekolah berupa ilmu pengetahuan, tanpa harus tahu dari mana dan bagimana ilmu pengetahuan tersebut. Disamping itu, kebebasan bagi Illich adalah kebebasan individu dalam daya kreasi dan pemikiran kritis, “karena kebebasanlah siswa akan berpikir”. Dan kebebasan dalam dunia pendidikan adalah kebebasan untuk berbicara atau berargumen The arguments for academic freedom are the same as those for freedom of speech, and they rest on the same foundation.
Tampaknya kebebasan yang di lancarkan oleh Illich tidak memiliki batasan-batasan tertentu, maka disitulah pentingnya akhlak dalam pendidikan. Tanpa akhlak, pengetahuan kebebasan akan menjadi liar. Yang dimaksud kebebasan dalam konteks islam adalah kebebasan yang tanpa meninggalkan tradisi atau yang mempersoalkan masalah-masalah usul. Kebebasan dalam islam adalah kebebasan memilih yang baik dari yang tidak baik berdasarkan ilmu. Jika seseorang tidak mempunyai ilmu untuk membedakan yang baik dan buruk, ia tidak bebas memilih. Kebebasan seperti ini disebut ikhtiyar, artinya memilih yang khayr (baik). Jadi bebas dalam batas-batas pengetahuan islam yang dapat dipertanggung jawabkan.
Sebagai filosof dan kritikus sosial, Illich menulis sejumlah buku bertema kritik-kritik terhadap kultur modern, yang membentang dalam berbagai isu, mulai pendidikan, pengobatan, pekerjaan, penggunaan energi, pembangunan, dan gender. Pemikiran yang akan disoroti dalam tulisan ini, adalah pemikiran pendidikan Ivan Illich dalam buku kontroversialnya yang berjudul “Deschooling Society”. Buku yang ditulis Illich dalam rangka mengkritisi praktek kemapanan pendidikan yang selama beberapa tahun diselenggarakan oleh sekolah ini, dianggap sangat berbahaya oleh beberapa pihak. Ia dianggap telah menyadarkan masyarakat akan urgensi peninjauan ulang beberapa konsep yang selama ini dianggap mapan oleh sebagian besar masyarakat. Gagasan-gagasan Illich mengenai sekolah yang menurutnya justru membelenggu tersebut telah dituangkannya dalam sebuah buku fenomenal berjudul Deschooling Society.
Gagasan-gagasan Illich mengenai sekolah yang menurutnya justru membelenggu tersebut telah dituangkannya dalam sebuah buku fenomenal berjudul Deschooling Society.  Pokok pikiran Ivan Illich dirangkum dari buku Deschooling Society tersebut adalah tentang perlunya rekonseptualisasi lembaga pendidikan formal. Menurut Illich, sistem pendidikan yang baik adalah bahwa sistem pendidikan itu harus memunyai 3 tujuan. yang pertama, lembaga pendidikan itu harus menyediakan bag semua orang yang ingin belajar eluang untuk menggunakan sumber-sumber daya yang ada pada suatu ketika dalam kehidupan mereka. kedua, lembaga pendidikan harus mengizinkan semua orang, yang ingin membagikan apa yang mereka ketahui, untuk menemukan orang yang ingin belajar dari mereka. ketiga, sistem pendidikan ini memberi peluang kepada semua orang yang ingin menyampaikan suatu masalah ke tengah masyarakat untuk membuat keberatan mereka diketahui oleh umum. yang dimaksud Illich sebagai pendidikan universal yaitu suatu sistem pendidikan yang diperuntukkan bag  semua orang di mana orang-orang tersebut berpeluang untuk menggunakan sumber daya yang ada, memungkngkan mereka membagikan apa yang mereka ketahui dan berpeluang menyampaikan masalah ke tengah masyarakat.

No comments :

Post a Comment